Secangkir Kopi Semanis Puan
SEMANIS PUAN – M NASIR
Siapakah bisa menduga aduh! sayang
Cuaca di pesta tarian gemalai
Seruling perindu
Asyik dan berbaur
Harum jagung mentega panas
Anekarona
Malam bulan dan bunga lalang senada
Menyulam kasih
Melamar Sang Pawana
Terbangkan layar
Menuju wilayah
Sentosa yang kami mimpikan
Dalam kedinginan hujan
Merentas jejak
Senandung mendonan
Yang mimpikan
Secangkir kopi panas
Dengan selimut...aduh...
Wangi suci murni
Menyegarkan
Tubuh yang letih
Membawakan nasib
Sedang tersurat
Aduh! nyawa
Kami tersiksa
Bila tersua jelita
Aduh! nyawa
Kami tersiksa
Bila tersua puan jelita